

sebuah pemikiran yang membingungkan
ane mw jualan ni gan Travel Map buat travelling..bagi agan2 yang repot pke GPS.. 1. Jawa-Bali 2. Jakarta 3. Bandung 4. Banten harga masing2 peta hanya Rp. 20.000 juga menjual peta indonesia bingkai kayu laminating harga Rp. 140.000
jual pencerah wajah....RACIKAN APOTEKER....nyokap ane dan temen2nya banyak yang pake gan. Terdiri dari cream siang dan malam. Wajah lebih cerah, tampak lebih halus. Bisa dipakai sampai 2 bulan lebih dan yang pasti no mercury. Hemat kan, sekali beli bisa dipakai sampai 2 bulan, normalnya bisa 50 hari
MEMANG tidak semua pria bisa mengungkapkan perasaannya kepada seorang wanita. Satu hal yang menahan perasaannya adalah mereka takut jika cintanya tidak diterima.
Tapi apakah menahan cinta bisa menyelesaikan masalah? Jawabannya tentu saja tidak. Pasalnya, wanita juga seringkali menunggu ungkapan tulus yang meluncur langsung dari bibir pria yang dikaguminya.
Henny E Wirawan, MHum Psi, selaku staf pengajar psikologi dari Universitas Tarumanegara (Untar) Jakarta mengatakan, faktor utama yang menyebabkan seorang pria susah mengungkapkan perasannya karena pola asuh keluarga yang menanamkan sikap kepada anaknya untuk tidak terbuka terhadap berbagai hal, yang pada akhirnya menjadi sebuah kebiasaan.
“Faktor kebiasaan itulah yang kemudian membuat pria lebih sulit mengungkapkan isi hatinya,” papar Henny ketika dihubungi okezone melalui telepon genggamnya, Selasa (12/2/2008) sore.
Memang dalam kehidupan nyata seringkali ditemui bahwa kebudayaan mendidik anak dari masing-masing keluarga memang tidaklah sama. Hal ini pula yang dapat memengaruhi sikap bahwa pria lebih dikenal agresif, sementara wanita lebih pasif.
Namun hal tersebut tidak seutuhnya memang diterima. Ada penelitian yang mengatakan bahwa keagresifan antara pria dan wanita sama saja, kecuali saat pria berada di luar rumah. Hal ini memang tak berlebihan, karena pria lebih mengutamakan rasio dibandingkan dengan emosi.
Selanjutnya, dalam penelitian terbaru juga ditemukan bahwa kaum Adam pun memiliki jumlah yang sama dengan kaum Hawa dalam mengungkapkan kosa kata.
Pun begitu, pria tetap saja ada yang tidak bisa mengungkapkan perasaannya. Makanya tak ada salahnya buat para pria untuk menyimak tips mengungkapkan perasaan dengan hasil maksimal.
Pertama, seorang pria harus rajin berlatih secara verbal mengungkapkan rasa sayang dan cinta dalam bentuk pesan pendek atau short message service (sms).
“Agar bisa lebih efektif, bisa juga dengan menghubungi sang pujaan hati di waktu pagi dan malam hari,” imbuhnya.
Tips kedua menurut Henny adalah menunjukkan isi hati kepada orang yang dicintai, yang bisa disampaikan lewat kartu ucapan, bunga, ataupun media lainnya.
“Bentuk persembahan yang lazim diberikan pria seperti cokelat, bunga, hingga kartu. Bahkan untuk pria yang memiliki budget berlebih, dapat memberikan gift berupa perhiasan berlian. Perhiasan mewah ini dapat memberi makna yang mendalam buat orang memberi,” tambahnya.
http://www.bayumukti.com/tidak-semua-cowok-bisa-mengungkapkan-perasaan-cintanya/
Misteri Smiley di Teks Pidato Lincoln
Suka pakai emoticon? Itu lho lambang atau logo ekspresi perasaan. Ternyata, hal itu dipakai sejak zaman dulu kala lho.
UNTUK mengekspresikan senyum, memang tidak harus dilakukan dengan tatap muka. Apalagi kalau kita lagi online, nulis surat, atau SMS-an. Maka, perlu simbol-simbol yang bisa mewakili ekspresi. Biasanya, kita pun memakai emoticon. Dengan simbol tersebut, kita akan tahu ekspresi lawan bicara walaupun nggak tatap muka.
Simbol emoticon memiliki sejarah yang cukup panjang. Logo atau lambang itu muncul pada era 1800. Tepatnya pada 30 Maret 1881. Emoticon tertua yang tercantum dalam typographical art muncul pada majalah America Puck.
Dalam typographical art tergambar ekspresi wajah full dengan rambut, mata, dan mulut. Unsur itu bergabung membentuk ekspresi gembira, melankolis lemah lembut, gaya acuh tak acuh, dan gaya terkesima alias keheranan.
Empat style tersebut di atas merupakan ekspresi wajah yang cukup natural. Hal itu melambangkan berbagai karakter dasar manusia, seperti periang, melankolis, cuek, dan heran. Setelah itu, bukti-bukti tentang seputar emoticon mulai bermunculan.
Bahkan, mantan Presiden Amerika Serikat Abraham Lincoln turut menyemarakkan munculnya emoticon. Memang, hal itu tidak muncul langsung dari tangan Lincoln, melainkan dari tim arsip digital Proquest stumbled across. Tim tersebut yang mengubah pidato lisan dari Lincoln ke dalam bentuk teks.
Pada pidato itu jelas bertulisan, There is no precedent for your being here yourselves (applause and laughter;). Pidato itu dilayangkan pada 1862. Kemudian diarsipkan tim digital Proquest pada 2004. Jika sedikit jeli, ambang terakhir itu sangat ambigu apakah berfungsi sebagai kurung tutup atau emoticon?
Perkembangan zaman tentu membawa pula pada perkembangan emoticon. Pada 19 September 1982, ilmuwan yang yang berasal dari Carnegie Mellon University, Scott Elliott Fahlman, memperkenalkan smiley pertama.
Bedanya, smiley itu disampaikannya pada pesan elektronik lewat media internet. Dia ingin memberikan gambaran kepada orang-orang yang ingin membuat posting-an di internet. Bahwa dengan logo itu, bisa dibedakan apakah posting-an itu bersifat serius dan berbobot atau lelucon.
Dengan keberhasilan Fahlman memasyarakatkan emoticon di dunia maya, dia mendapat julukan The Father of Smiley. Hingga saat ini, posting-an pada forum-forum dunia maya memakai simbol-simbol untuk mengetahui jenis posting-an. Meski, sudah ada penggolongan sesuai bidang posting-an. Aneka gambar akan kita temui jika sering nongkrong di forum-forum tersebut.
sumber
http://mbahpradah.wordpress.com/2010/07/04/sejarah-emoticon-mulai-versi-jadul-hingga-dunia-maya/
pencerah wajah murah <---- klik disini
peta travel dan peta indonesia <---- klik disini
Kelebihan Blackberry
Features
Multimedia
Security
software
browser
Autisme cukup luas dan mencakup cukup banyak hal. Ciri-ciri autisme ada banyak, dan kebanyakan penderita autisme hanya menderita sebagiannya saja.
Penderita autisme cukup banyak yang ternyata malah menjadi sukses dalam hidupnya. Penderita autis banyak yang menjadi pakar pada bidang sains, matematika, komputer, dan lain-lainnya.
Orang tua dapat sangat membantu mengarahkan anak autis untuk mengeksploitasi kelebihan-kelebihannya (seperti: kemampuan untuk fokus & konsentrasi yang luar biasa), dan melatih mereka untuk memperbaiki berbagai kelemahan-kelemahannya.
Ketika sudah terlanjur, Autisme bisa sangat sulit untuk dikendalikan, apalagi untuk disembuhkan. Jika kita mengetahui berbagai potensi penyebabnya, maka mudah-mudahan kita bisa mengatur agar anak kita terhindar dari itu semua. “Mencegah lebih baik daripada mengobati”, kata pepatah. Dan untuk kasus Autisme, dimana di Amerika saja perawatannya memakan biaya US$ 35 milyar per tahun, pepatah ini sangat telak mengenai sasaran.
Penyebab pasti autisme belum diketahui sampai saat ini. Kemungkinan besar, ada banyak penyebab autisme, bukan hanya satu.
Dahulu sempat diduga bahwa autisme disebabkan karena cacat genetik. Namun cacat genetika tidak mungkin terjadi dalam skala demikian besar dan dalam waktu demikian singkat. Karena itu kemudian para peneliti sepakat bahwa ada banyak kemungkinan penyebab autisme lainnya.
Berbagai hal yang dicurigai berpotensi untuk menyebabkan autisme :
Dampak TV tidak dapat dipungkiri memang sangat dahsyat, tidak hanya kepada perorangan, namun bahkan kepada masyarakat dan/atau negara. Contoh paling nyata adalah kasus pada negara terpencil Bhutan - begitu mereka mengizinkan TV di negara mereka, jumlah dan jenis kejahatan meningkat dengan drastis.
Bisa kita bayangkan sendiri apa dampaknya kepada anak-anak kita yang masih polos. Hiperaktif ? ADHD ? Autisme ? Sebuah penelitian akhirnya kini telah mengakui kemungkinan tersebut.
Namun tidak itu saja, juga ada kemungkinan variasi-variasi lainnya. Salah satu contohnya adalah bagaimana anak-anak yang lahir dari ayah yang berusia lanjut memiliki kans lebih besar untuk menderita autisme. (walaupun sang ayah normal / bukan autis)
Dr. Feingold kebetulan telah mulai mengobati beberapa kasus kelainan mental sejak tahun 1940 dengan memberlakukan diet khusus kepada pasiennya, dengan hasil yang jelas dan cenderung dalam waktu yang singkat.
Terapi diet tersebut kemudian dikenal dengan nama The Feingold Program.
Pada intinya, berbagai zat kimia yang ada di makanan modern (pengawet, pewarna, dll) dicurigai menjadi penyebab dari autisme pada beberapa kasus. Ketika zat-zat tersebut dihilangkan dari makanan para penderita autisme, banyak yang kemudian mengalami peningkatan situasi secara drastis.
Dr. Feingold membayar penemuannya ini dengan cukup mahal. Sekitar tahun 1970-an, beliau dikhianati oleh The Nutrition Foundation, dimana Coca cola, Kraft foods, dll adalah anggotanya. Beliau tiba-tiba diasingkan oleh AMA, dan ditolak untuk menjadi pembicara dimana-mana.
Syukurlah kemudian berbagai buku beliau bisa terbit, dan hari ini kita jadi bisa tahu berbagai temuan-temuannya seputar bahaya makanan modern.
Pada saat ini penelitian masih terus berlanjut mengenai ini. Sementara ini, yang mungkin bisa dilakukan oleh para ibu hamil adalah tetap mengkonsumsi folic acid - namun tidak dalam dosis yang sangat besar (normalnya wanita hamil diberikan dosis folic acid 4x lipat dari dosis normal).
Atau yang lebih baik - perbanyak makan buah-buahan yang kaya dengan folic acid, karena alam bisa mencegah tanpa menyebabkan efek samping :
Nature is more precise; that’s why all man-made drugs have side effects
Diperkirakan, bayi yang memiliki bakat autisme sebetulnya bisa sembuh / membaik dengan berada dalam lingkupan orang tuanya. Namun, karena justru dipindahkan ke lingkungan asing yang berbeda (sekolah playgroup / preschool), maka beberapa anak jadi mengalami shock, dan bakat autismenya menjadi muncul dengan sangat jelas.
Untuk menghindari ini, para orang tua perlu memiliki kemampuan untuk mendeteksi bakat autisme pada anaknya secara dini. Jika ternyata ada terdeteksi, maka mungkin masa preschool-nya perlu dibimbing secara khusus oleh orang tua sendiri. Hal ini agar ketika masuk masa kanak-kanak maka gejala autismenya sudah hampir lenyap; dan sang anak jadi bisa menikmati masa kecilnya di sekolah dengan bahagia.
Dan mungkin saja masih ada banyak lagi berbagai potensi penyebab autisme yang akan ditemukan di masa depan, sejalan dengan terus berkembangnya pengetahuan di bidang ini.
Secara ringkas; gaya hidup modern memang sangat besar kontribusinya terhadap peningkatan kasus autisme. Salah satu bukti yang paling nyata adalah nyaris tidak adanya kasus autisme di masyarakat Amish.
Berbagai artikel yang membahas topik ini cenderung sangat sulit untuk dipahami karena menggunakan bahasa medis / akademis. Karena itu, artikel ini bertujuan untuk menjelaskannya dalam bahasa sehari-hari yang mudah dimengerti.
Sehingga selanjutnya diharapkan akan memudahkan para (calon) orang tua untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang soal ini.
sumber
http://localholic.multiply.com/journal/item/30/Apa_Itu_Autis_daN_apA_Penyebab_Autisme_
Toge mengungkapkan, self-talk itu berasal dari pengalaman kita sendiri, baik pengalaman pribadi atau melihat pengalaman orang lain.
1. Penyaluran Emosi
Saat merasa kesal dengan sahabat, terkadang sadar atau tidak di dalam diri kita terjadi percakapan. Apa kita mau marah atau tidak. Jika marah mau seperti apa. Dan jika tidak, apa alasannya. Saat kita memutuskan untuk tidak, kadang kita masih merasa kesal. Di sinilah dibutuhkan self-talk. Jangan segan untuk menggerutu, asal tidak berlebihan. Hanya saja, berhati-hatilah jangan sampai justru komunikasi monolog kita jadi membuat kita makin jengkel. Untuk lebih baiknya, Anda bisa menggunakan kalimat, “Dia sangat menjengkelkan hari ini, tapi bukan berarti hari ini akan jadi buruk gara-gara masalah ini.”
2. Alat Bantu Untuk Mengambil Keputusan
Saat dihadapkan dengan dua pilihan menyenangkan, self-talk jadi penolong yang berperan penting. Misalnya saja kala kita bingung baju mana yang akan kita beli atau film mana yang harus kita tonton di bioskop, self-talk bisa dimanfaatkan alat penimbang sebelum Anda mencapai keputusan akhir.
3. Mengenal dan Menerima Diri Sendiri
Self-talk atau monolog yang kita lakukan membuat kita lebih akrab dengan diri sendiri. Dengan seringnya bercakap-cakap sendiri, sifat-sifat kita akan keluar. Tinggal bagaimana kita membawanya. Saat menjadi egois, berusahalah bermonolog dengan menjadi orang lain. Rasakan menjadi korban. Kemudian bawalah peran itu menjadi peran positif.
4. Berinteraksi Dengan Orang Lain
Atas dasar keinginan dan kebutuhan, kita memutuskan berinteraksi dengan orang lain. Monolog kita adalah kita menimbang kebutuhan sendiri, mengira-ngira apa orang lain bisa memenuhi kebutuhan kita, menimbang segala resiko yang bakal terjadi, baru kita memutuskan untuk mengambil tindakan. Apa bentuk relasi yang terjadi semua kembali ke self-talk kita lagi.
5. Mengembangkan Diri
Banyak kata-kata mutiara yang biasanya kita jadikan acuan sebagai self-talk kita. Misalnya saja, “Kebiasaan menyalahkan orang lain membuat kita tidak bisa melihat kesalahan diri sendiri diri sendiri.” Kalimat ini membuat kita berpikir dalam hati dan akhirnya berubah menjadi sebuah monolog dengan diri sendiri yang akan membawa pencerahan dan membuat kita lebih berkembang. Sama seperti fungsi penyalur emosi atau pengatur amarah, kunci self-talk pengembangan diri adalah kalimat-kalimat yang bernada positif.
Toge juga menambahkan, langkah awal kita mengatur self-talk adalah dengan rajin menabung hikmah atau membuat bank data berdasarkan pengalaman hidup yang kita miliki. Setelah semua data terkumpul, cobalah dianalisa, dan bicarakan dengan diri sendiri – bahkan sebelum memutuskan untuk berbicara dengan orang lain.
Cobalah tidak men-judge orang lain. Bicarakan dulu dengan diri Anda, bagaimana jika Anda yang menjadi korban, bagaimana jika masalah yang sama dihadapkan pada Anda, dan ingatlah bahwa di dunia ini tidak ada orang yang 100% sempurna. Yang bisa kita lakukan hanyalah mempersiapkan diri untuk menerima, bersyukur atas apa yang terjadi, serta menjadi lebih baik dari hari kemarin.
sumber
http://asihgemini.wordpress.com/2008/12/14/suka-bicara-sendiri-ga-berarti-gila-kok/