Rabu, 01 Desember 2010

Nenek Moyang Kucing dari Timur Tengah


Sebuah riset membuktikan bahwa pelacakan nenek moyang kucing rumah itu berujung pada kucing liar, yang melakukan kawin silang lebih dari 100 ribu tahun yang lalu. "Kucing rumah memiliki satu grup genetik yang tak dapat dibedakan dari kucing liar Timur Tengah itu," kata Stephen J. O'Brien dari National Cancer Institute, Amerika Serikat. "Jadi domestikasi pertama kali terjadi di Timur Tengah, tempat kucing itu hidup sekarang ini."

Riset yang dipublikasikan dalam jurnal Science terbaru ini adalah penelitian yang serius. Carlos Driscoll, peneliti dari Oxford University dan anggota tim riset internasional NCI, yang terlibat dalam penelitian mengatakan, kucing adalah model untuk beberapa penyakit genetik manusia. Berbagai penyakit, seperti ginjal polycystic dan atrophy retina bisa dipelajari pada kucing.

Penelitian ini diharapkan juga bisa membantu upaya pelestarian kucing liar. "Ini sebuah eksperimen yang mengagumkan ketika binatang berasal dari alam liar," kata O'Brien. "Kucing dikenal karena sifatnya yang ganas dan mematikan sehingga domestikasi adalah perubahan besar."

Leluhur kucing, bila dirunut, berasal dari lima jenis kucing liar, tapi bukan berarti kucing didomestikasi sebanyak lima kali. Lima jenis itu berhasil kawin silang pada waktu yang berbeda dan menghasilkan Felis silvestris lybica, nenek moyang kucing rumah modern.

O'Brien mengatakan kucing ada kemungkinan telah didomestikasi sekali atau beberapa kali sekitar 10 ribu-12 ribu tahun lampau. Ada kemungkinan kucing yang telah didomestikasi ini kembali liar atau perkawinan silang antara kucing liar dan kucing yang telah didomestikasi. "Semua data mendukung kemungkinan itu," katanya.

Para peneliti menemukan kucing liar dengan materi genetik DNA yang identik dengan kucing rumah di Israel, Arab Saudi, Bahrain, dan Uni Emirat Arab. Mereka mempelajari DNA mitokondria dari 979 kucing rumah dan kucing liar Eropa, Asia, dan Afrika sehingga memperoleh kesimpulan: asal mula spesies ini berkembang sejak 130 ribu-160 ribu tahun lampau.

Sumber : http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2007/07/11/brk,20070711-103561,id.html

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger